Senin, 04 Februari 2013

Kumpulan khutbah KH. Muhyiddin Fattah, MA Syahamah

KHUTBAH KH. MUHYIDDIN FATTAH by

Ghowul FIkri By M. Ismail Yusuf SMPIT Ar-Rudho Lomba Pidato di SMAN 61 Jakarta


MUHAMMAD ISMAIL YUSUF
(SMP Islam Terpadu Ar-Rudho Pondok Kelapa Jakarta Timur)

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ
 اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى ءٰالِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْن، أَمَّا بَعْدُ
Bapak / ibu dewan Juri yang saya hormati,
Hadirin, tamu undangan, sahabat dan teman-temanku semuanya…
semoga Allah senantiasa merahmati, memberkahi kita semuanya Amiin..
Pada kesempatan ini, saya akan membawakan kultum dengan tema :
MEMBENTENGI  DIRI  DARI  GHAZWUL  FIKRI
GHAZWUL FIKRI awalnya adalah merupakan istilah Arab yaitu GHAZW  yang berarti ‘perang’ dan AL-FIKR yang berarti ‘pemikiran’, secara harfiah dapat diartikan sebagai “Psywar, Perang Urat Saraf atau Perang Pemikiran dan Perang Budaya”.
Jadi GHAZWUL FIKRI ini merupakan upaya yang gencar dilakukan non muslim untuk meracuni pikiran umat Islam agar kaum muslimin semakin jauh dari Islam, membenci ajaran Islam itu sendiri bahkan mengeluarkan  kaum Muslimin dari agamanya alias MURTAD, dan pada tahap akhir Islam diharapkan bisa lenyap, musnah, habis sampai ke akar-akarnya. Ingatlah Allah telah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 120 yang maknanya sebagai berikut :

 “Mereka orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah senang,
tidak akan pernah rela melihat kamu wahai umat Islam  
sehingga kalian murtad dan mengikuti agama mereka.

GHAZWUL FIKRI ini telah berlangsung sejak lama dan terus berlanjut hingga saat ini,
dimulai ketika kaum SALIB dikalahkan dalam sembilan kali peperangan besar. Kemenangan kaum Muslimin tersebut sangat spektakuler, ini terjadi sebab pasukan Muslim yang diterjunkan dalam pertempuran berjumlah sedikit plus logistik perang yang jauh dibawah logistik perang kekuatan kaum SALIB.

Pasukan KHALID BIN WALID misalnya, pernah berperang dengan jumlah tentara hanya sekitar 3000 personil, sedangkan pasukan Romawi yang dihadapi berjumlah 100.000 personil, hampir 1 berbanding 35, namun Allah maha kuasa, Allah memenangkan kaum muslimin dalam pertempuran tersebut.

Kekalahan demi kekalahan itu akhirnya menyebabkan kaum Salib berfikir, berusaha mencari taktik baru. Maka dibawah pimpinan Raja Louis XI, taktik baru tersebut dilancarkan. Caranya bukan lagi berupa penyerangan fisik, tetapi musuh-musuh Allah itu mengirimkan putera-putera terbaik mereka ke pusat-pusat pendidikan Islam seperti Makkah, Madinah, Kairo dan lainnya untuk mempelajari Islam.
Niat dan motivasi mereka tentu bukan untuk mengamalkan apa yang mereka pelajari, melainkan untuk mencari, menemukan titik-titik dimana kelemahan kaum MusIimin lalu menghancurkan dari dalam, menciptakan duri dalam daging, menjadi musuh dalam selimut.

Gleed Stones, Mantan Perdana Menteri Inggris, pernah mengatakan :
“Percuma memerangi umat Islam, kita tidak akan mampu 
menguasainyaselama di dada pemuda Islam 
al-Qur’an masih bergelora. Tugas kita kini 
adalah mencabut al-Qur’an dari hati mereka, 
baru kita akan menang dan menguasai mereka.”

Demi untuk melemahkan kekuatan kaum muslimin Ghazwul fikri dilaksanakan dengan melakukan dua tipu daya yang disusupkan dalam Fikrah dan Pemikiran Ummat Islam.
Tipu daya tersebut adalah :
Pertama yaitu usaha untuk menimbulkan rasa takut kepada selain Allah dan …
Kedua yaitu usaha pengkaburan berbagai konsep dan ajaran Islam, sebagai contoh kewajiban menutup aurat bagi muslimah dengan berhijab dikatakan sebagai tindakan bodoh dan ketinggalan jaman, sebaliknya pergaulan bebas, pacaran digembor-gemborkan sebagai perbuatan normal, tiada dosa dan wajar-wajar saja.

Hadirin yang berbahagia
Apa yang seharusnya mesti dilakukan oleh generasi Islam 
 saya, anda, kita semuanya,
Allah  subhanahu wa ta’ala memang menjamin Islam satu-satunya agama yang tidak akan musnah, tidak akan lenyap dari muka bumi ini, tetapi ingatlah wahai sahabat-sahabatku, Allah tidak menjamin ISLAM akan terus ada dan berjaya di muka bumi pertiwi, Allah tidak menjamin Islam bisa tetap AXIS di Republik tercinta ini…

Oleh karena itu…
Kunci utama dan yang pertama dalam mengantisipasi Ghazwul fikri adalah Al-Qur’anul Karim jangan sampai Mukjizat yang paling agung ini lepas dari dada kita, jangan sampai ada generasi Muslim yang buta huruf Al-Qur’an, tidak cukup hanya membacanya, kita mesti bisa memahami Al-Qur’an dan mencintai Sunnah Nabi.
Naah… untuk bisa memahami Al-Qur’an mencintai bahkan mengamalkan Sunnah Nabi, tiada jalan lain kecuali kita mesti belajar agama dengan baik. Apalagi sebagai generasi muda Islam… Kita tidak ingin Islam lenyap dari bumi pertiwi tercinta ini, sebagaimana yang terjadi di Andalusia dan lainnya.

Inilah kultum yang bisa saya sampaikan, semoga ada hikmah dan pelajaran yang bisa kita petik bersama. Mohon maaf bila ada kesalahan.

وَبِاللهِ التَّوْفِيْق وَالْهِدَايَةْ وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ