Minggu, 27 November 2011

Ayo segera bertaubat sebelum terlambat


 
 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّار، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّار، مُكَوِّرِ اللَّيْلِ عَلَى النَّهَار، تَبْصِرَةً لِذَوِي الْقُلُوْبِ وَاْلأَبْصَار، وَتَذْكِرَةً  ِلأُولِي اْلأَلْباِبِ وَاْلاِعْتِباَرْ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهْ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَناَ وَحَبِيْبَناَ وَعَظِيْمَناَ وَقَائِدَناَ مُحَمَّدًا، مَنْ بَعَثَهُ اللهُ رَحْمَةً لِلْعٰلَمِيْن، هَادِياً وَمُبَشِّرًا وَنَذِيْرًا، بَلَّغَ الرِّسَالَةَ وَأَدَّى اْلأَمَانَةَ وَنَصَحَ اْلأُمَّةْ، فَجَزَى اللهُ عَنّاَ خَيْرَ مَا جَزَى نَبِياًّ مِنْ أَنْبِيَائِهْ. صَلَوَاتُ رَبِّي وَسَلاَمُهُ عَلَيْهِ، وَعَلَى كُلِّ رَسُوْلٍ أَرْسَلَهْ، وَصَحْبِ كُلٍّ وَءَالِ كُلٍّ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن. أَمَّا بَعْد مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْن رَحِمَكُمُ الله، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ الْعَظِيمْ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْن. قَالَ اللهُ تَعاَلَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْم : أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمْ ﴿يٰا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقاَتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ﴾ ال عمران :102
Ma’asyirol Muslimin, Rohimakumulloh.
Marilah pada kesempatan yang mulia ini, kita tingkatkan Iman dan Takwa kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala, Takwa dengan sebenar-benar Takwa. Takwa dengan menjalankan seluruh perintah Allah, dan menjauhi seluruh larangan Allah. Takwa adalah menjadikan seseorang mulia menurut Allah subhanahu wa ta’ala. Allah sebutkan di dalam A-Quran :
﴿إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللهِ أَتْقَاكُمْالحجرات : 13
Sesungguhnya orang yang paling mulia menurut Allah adalah orang yang paling bertaqwa kepada Allah”.
Takwa bersumber dari dalam hati, karenanya Rasululloh mengibaratkan hati bagaikan raja, apabila hati ini baik maka seluruh anggota tubuh kita akan baik, apabila hati ini jelek dan kotor maka seluruh anggota tubuh kita pun juga akan jelek dan kotor, karenanya kita senantiasa memohon kepada Allah agar kita dan hati kita diperteguhkan dalam Iman dan Islam. Kita sering memohon kepada Allah, setiap kita sholat :
اَللّهُمَّ يٰامُقَلِّبَ الْقُلُوْب، ثَبِّتْ قُلُوْبَناَ عَلَى دِيْنِكْ
Ya Allah Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkan hati kami dalam agama-Mu”.
 Ma’asyirol Muslimin, Rohimakumulloh.
Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ خَافَ أَدْلَجَ، وَمَنْ أَدْلَجَ بَلَغَ الْمَنْزِلَ أَلاَ إِنَّ سِلْعَةَ اللهِ غَالِيَةْ، أَلاَ إِنَّ سِلْعَةَ اللهِ الْجَنَّةْ
Maknanya: “Barang siapa yang takut, pasti dia akan segera menuju tempat tujuannya”.
Didalam kehidupan kita sehari-hari, ketika kita takut terlambat menuju tempat tujuan, pasti kita keluar rumah pagi-pagi hari, ketika kita takut tidak bertemu dengan orang yang kita ada janji dengannya, pasti kita pun juga keluar lebih dulu, agar kita bisa bertemu dengan orang yang kita punya janji dengannya.
مَنْ خَافَ أَدْلَجَ
Barang siapa yang takut maka dia akan keluar lebih pagi
وَمَنْ أَدْلَجَ بَلَغَ الْمَنْزِلَ
Barang siapa yang keluar lebih dulu pasti dia akan sampai ke tempat tujuanya
أَلاَ إِنَّ سِلْعَةَ اللهِ غَالِيَةْ
Sesungguhnya sesuatu yang ditawarkan oleh Allah adalah sesuatu yang mahal
أَلاَ إِنَّ سِلْعَةَ اللهِ الْجَنَّةْ
Sesungguhnya sesuatu yang ditawarkan oleh Allah adalah sorga
Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita didalam hadits tersebut :
·  Apabila kita takut akan siksaan Allah, maka hendaklah kita menyegerakan taubat kepada-Nya.
·   Apabila kita takut akan siksaan didalam kubur maka hendaklah kita segera taubat dan beribadah kepada-Nya.
·     Dan apabila kita takut dari siksaan Allah di neraka maka segeralah kita beribadah mencari bekal sebanyak-banyak  mungkin  didalam dunia ini.
Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita untuk menyege-rakan diri kita, menuju apa yang terbaik bagi kehidupan akhirat kita.
Allah tawarkan kepada kita sesuatu yang sungguh mahal, Allah tawarkan kepada kita sorga, yang jauh lebih mahal, lebih dari semua yang ada di dunia ini. Allah sebutkan didalam Al-Qur’an :
﴿وَسَارِعُوا إِلىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوَاتُ وَالأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْن النساء :133
Dan bergegaslah untuk mendapatkan ampunan dari Tuhan kalian, dan bergegas-lah untuk mendapatkan sorga, yang lebih luas dari pada langit dan bumi
﴿أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْن
Semuanya itu Allah siapkan, Allah peruntukkan bagi orang-orang yang bertaqwa”.
 Ma’asyirol Muslimin, Rohimakumulloh.
Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam mengingatkan kita dalam sebuah haditsnya :
اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ شَباَبَكَ قَبْلَ هَرَمِكْ، وَغِناَكَ قَبْلَ فَقْرِكْ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكْ،
 وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكْ، وَحَياَتَكَ قَبْلَ مَوْتِكْ
Maknanya: “Manfaatkan lima perkara sebelum datang lima perkara :
1. Manfaatkan masa mudamu sebelum datang masa tuamu, masa muda merupakan kesempatan yang luar biasa, ketika muda kita bisa melakukan banyak hal yang kemungkinan tidak bisa kita lakukan ketika kita dalam keadaan tua.
Ketika kita tua, mulai terasa ada sesuatu yang berkurang dalam tubuh kita, mata kita mulai rabun, pendengaran kita mulai samar, anggota tubuh kita mulai lemah dan semuanya pasti ada yang kurang di dalam tubuh kita. Karenanya Rasululloh menganjurkan kita untuk memanfaatkan masa muda kita sebelum datang masa tua kita.
2. Yang kedua, masa ketika kita mendapatkan kenikmatan, masa dimana kita kaya, berkecukupan, sebelum datang masa miskin dan kekurangan. Sebagai perumpamaan, misalkan Allah kasih kenikmatan.. kita punya mobil, rumah yang mewah, harta yang cukup... Ditempat yang lain, orang-orang fakir, orang-orang miskin mengatakan didalam hati mereka, seandainya saya seperti dia, mereka berandai-andai didalam benak dan fikiran mereka... Cobalah kalau seandainya kita bayangkan apa yang mereka andaikan... Insya Allah pasti kita akan senantiasa bersyukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Kekayaan adalah kenikmatan dari Allah, karenanya pergunakan kenikmatan itu dengan sebaik-baiknya.
Apa yang bisa kita lakukan ketika masih kaya, pasti lebih banyak dari pada ketika kita dalam kondisi kekurangan, sungguh  kekayaan tidak akan pernah langgeng.
Apa yang kita lepaskan dijalan Allah, adalah harta kita yang sebenarnya yang akan kita petik pada kehidupan yang abadi nanti.
Apa yang kita simpan-simpan, apa yang kita sayang-sayang, kita anggap investasi semuanya itu, didunia saja manfaatnya belum tentu kembali kepada kita, atau bahkan ke keluarga kita.

Ma’asyirol Muslimin, Rohimakumulloh.
3.  Yang ketiga, Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam mengingatkan masa sehat kita, sebelum datang sakit kita. Sungguh orang yang sakit, pasti senantiasa berandai-andai, kalau seandainya saya sehat, kalau seandainya saya bisa berjalan.
Seorang Imam besar Muallif kitab Taqrib, kitab yang dibaca di pesantren-pesantren yaitu Syeh Abu Syuja’ umurnya ketika itu sampai pada 140 tahun, ketika ditanya oleh orang-orang disekitarnya : ”Wahai Imam, wahai syekh, bagaimana anda... dalam usia yang panjang ini, masih tampil sehat, masih bisa menggerakkan semua anggota tubuh anda dengan baik, tanpa bantuan alat sedikitpun?”, beliau mengatakan :
حَفِظْناَهاَ مِنَ الْمَعَاصِيْ فِي الصِّغَرْ فَحَفِظَهَا اللهُ لِيْ فِي الْكِبَرْ
Saya menjaga tubuh saya, dari perbuatan maksiyat ketika saya masih muda, ketika saya masih sehat,
Karenanya Allah jaga tubuh saya ketika saya sudah tua”.
4.   Yang keempat, Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam mengingatkan kita, waktu luangmu sebelum datang waktu sibukmu, waktu luang hendaklah kita pergunakan untuk ibadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Kita berandai-andai, seandainya besok saya bisa ibadah kepada Allah, kemudian setelah datang hari esok, kita pun lupa, lalai tidak bisa melakukannya, hilanglah kesempatan kita untuk ibadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Kita juga berandai-andai, seandainya ketika datang waktu libur, saya akan ibadah kepada Allah, ternyata kemudian ketika datang waktu libur kita manfaatkan waktu libur itu untuk refreshing, untuk bisa berlibur dengan menikmati kenikmatan duniawi.
Waktu tidak pernah beristirahat, terus berjalan, ketika kita tidak bisa memanfaatkan, maka kita yang akan dilindas dan ditindas oleh waktu tersebut.
5.   Yang terakhir, Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam mengingatkan kita, waktu hidup kita sebelum datang masa kematian. Hidup adalah kenikmatan yang tiada taranya, lebih dari pada kenikmatan harta, lebih dari pada kenikmatan sehat.
Coba kalau kita tanya orang-orang yang sakit-sakitan, pasti dia ingin berharap hidup lebih lama lagi.
Diantara kita tidak ada yang siap untuk mati hari ini, diantara kita tidak ada yang siap untuk mati hari esok, diantara kita tidak ada yang siap untuk mati seminggu lagi, sebulan lagi, bahkan setahun lagi, karena banyaknya maksiyat yang kita lakukan.
Karenanya mari  kita introskpeksi pada diri kita masing-masing, peluang hidup, waktu hidup, kesempatan hidup ini kita pergunakan sebaik-baiknya, sebelum kita nanti akan diingatkan oleh ajal kita, sebelum kita akan ditegur oleh kematian dan kematian tidak akan pernah memberitahukan kita sebelumnya, kematian dan ajal akan datang tiba-tiba, dan akan menghinggapi setiap dari kita.
Ulama’ ahli syair mengatakan:
دَقَّاتُ قَلْبِ الْمَرْءِ قَائِلَـةٌ لَهُ   إِنَّ الْحَيَاةَ دَقاَئِقُ وَثَـوَانِيْ
Detak jantung mengingatkan seseorang, bahwa hitungan kehidupan ini bukanlah hitungan hari, minggu atau bulan bahkan tahun, tetapi hitungan kehidupan adalah hitungan menit dan detik.
Saudaraku Ketika jantung kita tidak berdetak dalam beberapa detik/menit saja, kita pasti sudah divonis mati oleh dokter atau stidaknya kritis/koma.
Karenanya manfaatkan waktu dimana kita oleh Allah diberikan kehidupan untuk ibadah kepada-Nya, untuk bertakwa kepada-Nya, untuk mencari bekal dengan sebaik-baik bekal, yang tidak ada lain dan tidak bukan adalah Takwa kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Mudah-mudahan kita diberikan Husnul Khotimah oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Semoga apa yang disampaikan terkandung pelajaran dan hikmah bagi kita semuanya.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيمْ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاَكُمْ مِنَ اْلآياَتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمْ، وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيمْ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar